$show=home

WHAT'S TRENDING NOW?$type=grid$count=3$ct=0$rm=0$sn=0$color=#fc1049$va=0$show=home$mt=0$hide=mobile

Indonesia Pernah Bertekuk Lutut pada IMF

Peristiwa 15 Januari 1998 itu dianggap sebagai "takluknya" rezim Orde Baru terhadap gejolak perekonomian. Soeharto akhirnya menyerah dan minta bantuan IMF, setelah perekonomian Indonesia dihajar krisis parah yang membuat keuangan negara berdarah-darah.

Soeharto terlihat menunduk sembari membubuhkan tanda tangan di dokumen Letter of Intent (LoI). Di sampingnya, tampak Michel Camdessus si Direktur IMF berdiri sambil bersedekap tangan. Usai membubuhkan tanda tangan, Soeharto kemudian memberikan pidato singkat. Demikian pula Camdessus memberikan pidato formalnya. Keduanya lantas berjabat tangan sambil melempar senyum dalam sebuah acara seremoni di Cendana.

Bila ditarik ke belakang, 76 hari sebelum kejadian yang dianggap bersejarah itu, Soeharto lewat “tangan” Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad dan Gubernur Bank Indonesia Soedradjad Djiwandono sudah mengambil langkah pendahuluan untuk mengajukan diri sebagai "pasien" IMF.

Kedua orang itu diberi tugas oleh Soeharto memohon bantuan dalam sebuah surat proposal program paket penyelamatan dari krisis, pada 31 Oktober 1997. IMF setuju memberikan paket bantuan keuangan multilateral secara bertahap dalam jangka waktu 3 tahun senilai 43 miliar dolar AS. Surat permintaan ini juga disebut Memorandum on Economic and Finance Policies (MEFP).

Indonesia memang mau tak mau menjadi "pasien" IMF. Kondisi perekonomian sedang compang camping. Sepanjang Juli-Agustus, rupiah mulai mengalami tekanan setelah Baht Thailand rontok. Awal Agustus dolar mencapai Rp2.600, lalu makin menguat terhadap rupiah hingga ke level Rp3.850. Sejak awal 1997 hingga pekan pertama Oktober 1997, rupiah sudah melemah hingga 42 persen.

Widigdo Sukarman dalam tulisannya “Dampak Depresiasi Rupiah Terhadap Bisnis Perbankan” mengungkapkan intervensi BI ke pasar uang pada 6 Oktober 1997 sebesar 300 juta dolar AS dan 100 juta AS pada 7 Oktober tak mempan mengendalikan rupiah.

Berselang sehari, pada sidang kabinet terbatas, pada 8 Oktober, Soeharto akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan IMF. Soeharto mengajak ekonom senior, mantan Menteri Ekuin dan Ketua Bappenas Widjojo Nitisastro untuk turun gunung. Widjojo yang sering dapat julukan “arsitek ekonomi” awal Orde Baru ini diminta mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Negosiasi pemerintah dan IMF pun dimulai sejak 17 Oktober 1997.

Boediono dalam Ekonomi Indonesia dalam Lintasan Sejarah (2016) mengatakan "Misi IMF mulai datang pada minggu kedua (Oktober) dan bersama tim pemerintah menyusun program penanganan krisis."

Ibarat sebagai "dokter", IMF saat itu mendiagnosis penyakit Indonesia mengalami guncangan moneter "skala sedang" akibat goyahnya kepercayaan pelaku pasar terhadap ekonomi Indonesia sebagai imbas dari krisis Thailand.

Soeharto memang tak berdiam diri sebelum jatuh ke pangkuan IMF. Beberapa jurus paket kebijakan ekonomi sudah dikerahkan, antara lain mengeluarkan kebijakan penghematan devisa, pada 11 Juli pelebaran rentang intervensi untuk mengurangi pembelian dolar AS oleh BI. Penundaan proyek-proyek besar senilai Rp39 triliun yang memakai dolar pada 16 September, dan menaikkan suku bunga BI untuk merangsang orang melepas dolar dan membeli SBI. Namun kebijakan ini membuat biaya modal jadi makin mahal.

IMF akhirnya bersedia membantu Indonesia, dengan sejumlah syarat sebagaimana tertuang dalam Letter of Intent. Paket penyelamatan oleh IMF mendorong adanya kebijakan likuidasi 16 bank yang sakit, berselang satu hari setelah permintaan bantuan ke IMF, pada 1 November 1997. Keputusan likuidasi itu juga merupakan hasil evaluasi dan rekomendasi IMF yang dituangkan ke dalam LoI antara pemerintah dengan IMF pada 31 Oktober 1997. Saat itu, IMF malah mendeteksi 34 bank sakit, tapi setelah proses negosiasi dengan BI, penutupan terjadi hanya kurang dari setengahnya saja.

Sebelum IMF masuk, rencana ini sudah disiapkan jauh-jauh hari dalam sidang kabinet terbatas tanggal 3 September 1997, pemerintah memutuskan untuk: membantu bank-bank yang masih memiliki harapan hidup; memerintahkan merger atau penjualan beberapa bank kepada bank-bank yang lebih mampu; dan akan mencabut izin bank-bank yang sudah tidak memiliki harapan hidup.
[next]
Kebijakan likuidasi bank dimaksudkan untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional dan harapannya dapat mendukung stabilisasi nilai tukar rupiah. Namun, yang terjadi malah sebaliknya. "Penutupan 16 bank justru mengkonfirmasi perbankan kepada masyarakat bahwa perbankan nasional tidak sehat." kata Boediono.

Saat bersamaan kondisi rupiah makin tertekan terhadap dolar AS. Pada akhir Desember dolar sempat mencapai Rp5.700, apalagi saat itu sempat ada rumor soal meninggalnya Soeharto. Puncak keterpurukan rupiah terjadi pada Januari 1998. Menurut Radius Prawiro, seperti ditulis dalam Menembus Batas: Damai Untuk Semesta (2008), “Selama 30 tahun Orde Baru, rupiah telah terdepresiasi sampai sekitar 70 persen dan pernah sampai 98 persen, yaitu pada 21 Januari 1998 ketika kurs dolar AS mencapai Rp16.000.”


Perekonomian Indonesia yang sakit tak hanya tercermin dari rupiah saja, tetapi segala aspek parameter ekonomi. Miranda S. Goeltom dalam Essay in Macroeconomic Policy: The Indonesian Experience mencatat puncak paling suram dalam ekonomi Indonesia dari 1996-1999 terjadi pada 1998.

Angka-angka makro ekonomi Indonesia yang seram tergambar pada tahun itu. Pada 1998, saat puncak krisis terjadi pada perbankan dengan kredit macet atau NPL gross perbankan mencapai 48,6 persen. Ekonomi Indonesia minus 13,3 persen, rata-rata investasi minus 33 persen. Persoalan utang pun tak kalah pelik.

Dalam buku “Ekonomi Politik” karya Deliarnov, utang luar negeri pemerintah pada akhir Desember 1997 cukup besar untuk ukuran pada waktu itu mencapai 137,42 miliar dolar AS, sementara utang luar negeri swasta menembus 73,96 miliar. Utang ini disebut-sebut naik berlipat-lipat. Rupiah yang makin terpuruk terhadap dolar makin menambah beban utang bagi pemerintah atau swasta.

Sekitar seminggu sebelum 15 Januari 1998, Soeharto memanggil para ekonom, termasuk Sri Edi Swasono. Edi menceritakan bagaimana Soeharto berbicara mengenai ekonomi Indonesia terkini saat itu, Edi pun mencatat pertanyaan Presiden Soeharto: ”Mengapa utang luar negeri kita begini besar?” Saya menjawab: ”Bapak gampang percaya pada teknokrat. Masalah berat ini kita hadapi saja, Pak!”

Persoalan utang swasta ini memang menjadi persoalan yang mau tak mau harus ditangani pemerintah, yang pada LoI pertama tak mendapat perhatian IMF. Boediono mengatakan dalam konteks saat itu, paket LoI pertama 31 Oktober 1997 bisa dibilang gagal, karena banyak persoalan yang tak terpetakan secara lengkap sehingga solusinya pun tak tepat sasaran. Misalnya, informasi yang tak akurat soal kondisi perbankan, dan utang luar negeri swasta. Program restrukturisasi perbankan tidak dilakukan mendasar pada LoI pertama. Juga tak mencakup penanganan utang-utang swasta.

“Pada Januari 1998 daftar masalah yang dihadapi Indonesia makin panjang: kurs lepas kendali, harga barang-barang terutama makanan melonjak, kegiatan industri macet dan PHK terjadi terutama di perkotaan, perbankan nasional porak poranda. Karena kegagalan program dalam LoI pertama, maka dalam LoI kedua 15 Januari, dan LoI ketiga 10 April dan dalam serentetan LoI selanjutnya dilakukan perubahan strategis.”

Di internal pemerintah pada waktu itu ada upaya mencari alternatif solusi setelah LoI 15 Januari 1998, karena skema yang disepakati IMF dinilai membawa Indonesia makin liberal dan tak ada tanda-tanda perbaikan. Soeharto mengangkat Steve Hanke, Guru Besar John Hopkin University sebagai penasehat khusus presiden.

Soeharto berencana menerapkan Currency Board System (CBS) atas proposal yang diajukan Steve Hanke. Skema CBS rupiah akan dipatok pada Rp5.500 per dolar AS. Soeharto tertarik dan hampir memberlakukan CBS. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang CBS sudah disiapkan pada awal Februari 1998. Namun, IMF sebagai "dokter" kala itu menolak mentah-mentah gagasan itu.

"CBS akan mematok kurs rupiah pada tingkat di bawah kurs yang berlaku. Kebijakan yang bertolak belakang kurs mengambang sesuai dengan kesepakatan dalam LoI. Rencana itu tak jadi dilaksanakan dan sempat membuat kebingungan dan ketidakpastian di antara pelaku pasar," kata Boediono.

Pada akhirnya berselang kurang dari tujuh bulan setelah Soeharto meminta bantuan IMF, ia mengundurkan diri karena situasi politik dan ekonomi yang semakin terpuruk. Camdessus dalam sebuah kesempatan pernah mengatakan pihaknya punya andil dalam menciptakan kondisi Soeharto lengser dari jabatannya. Namun, sang bos IMF juga sempat melayangkan keberatan dan meluruskan ucapannya, bahwa IMF tak bermaksud demikian.

Semenjak kejatuhan Soeharto pada Mei 1998, pemerintahan yang baru masih dalam bayang-bayang IMF. Setidaknya sejak 1997 hingga 2003, Indonesia sudah meneken 26 kali LoI dengan IMF. Hingga Desember 2003, Indonesia memutuskan mengakhiri program dengan IMF. Berselang tiga tahun, utang Indonesia terhadap IMF berhasil dilunasi. (tirto.id - dra/nqm)

Comments

Name

#EksposeSosmed,16,#HappyKAIDay,1,18+,45,1965,1,2017,1,212,11,4play,1,Abdul Rozak,1,Aceh,1,Adolf Hitler,1,Adriansyah Martin,1,afghanistan,3,Ahmad dani,1,Ahok,16,Ahok Bebas,1,Ahok Cerai,3,Air Kencing Onta.Minum Air Kencing,2,Air mata,1,Air Minum,1,Aksi Heroik,1,Alaska,1,alexis,8,Aliran dana,1,Aliran Kepercayaan,5,Aliran Sesat,1,Alkohol,1,Allahuakbar,10,Almaidah 51,1,Alquran,1,Alumni 212,7,Amerika,32,Amien Rais,7,Amnesty,1,Anak,1,Anak Haram,1,Anak SMP,1,Anak-anak,1,Anies Baswedan,55,Anies-sandi,27,Anjing,1,Annisa Bahar,1,antibiotik,1,Apartemen Miring,1,APBD,3,APBN,5,Apec,1,Aplikasi,3,Apple,1,Arab Saudi,16,Arya Bima,1,asean,1,Asmat Papua,1,Asusila,19,Atheist,11,Auditor BPK,2,Australia,1,Austria,1,Ayu Ting-ting,2,Babi Kutil,1,Babi Pelukis,1,Bahasa Tubuh,1,Bakpao,6,Bakti Sosial,1,Bali,3,Bangladesh,2,Banjir,1,Banjir Jakarta,9,Bank Indonesia,2,Bantaran Kali,1,Bantuan Dana,1,Banyak Suami,1,Barack Obama,2,Barang-barang Mewah,1,Batavia 1941,1,Becak,3,Bekasi,1,Belanda,2,Belgia,1,BEM UI,3,Benjamin Netanyahu,1,Beras,1,Beras impor,2,Berat Badan,1,Bercerai Di Penjara,1,Berenang,1,Berita hoax,1,Bhineka Tunggal Ika,1,Bibir Pecah,1,Bintang Porno,2,Bioskop,2,Bisnis,1,Bisnis Online,2,Bitcoin,3,Blogger,1,Blok Mahakam,1,BMKG,1,BNN,1,Boikot AS,1,Boikot Facebook,2,Bollywood,1,Bom Meledak,2,Borubudur,1,Bosscha,1,Box Office,1,BPJS,1,Bu Dendy,1,Budaya,75,Buddha,1,Buka-bukaan,1,Bukit Duri,1,Buku Pelajaran,1,Buleleng,1,Bulog,2,Bumi Datar,2,Bunda Maria,1,Buni Yani,2,Bupati Talaud,2,Burqa,1,Bursa Efek Indonesia,1,Buruh,3,Cacat Hukum,1,cadar,1,Cak Imin,1,Candi Borubudur,2,cantrang,1,Capres,8,Caracal,1,Celana Panjang,1,Cemburu,1,cerai,2,Ceramah Batal,1,Ceramah Politik,1,Cheng Ho,1,China,3,Chocolicious.,1,Cicak,1,Ciliwung,1,Ciri-ciri hoax,2,Coklat radikal,1,Crane Ambruk,2,Cristiano Ronaldo,2,Crystalmeth,1,Daging Babi,2,Daging Hewan,1,Dana Desa,1,Dana Parpol,1,Darah,4,Davinci,1,Demo Supir Angkot,1,DEMOKRAT,1,Depok,1,Dewi Persik,2,Diet,1,Difabel,1,Dilan 1990,1,Dimodalin Usaha,3,Dinosaur,1,DIPA,1,Diplomatik,2,Dipo Latief,1,Diskotek,2,Diskriminasi,1,Diskriminasi Pelajar,2,Disrupsi,1,Djarot,2,DNA,1,Doa Bapa Kami,1,Dokter Bercadar,1,Donald Trump,14,DP 0 Rupiah,4,DPR,41,DPRD,5,Drmo Supir Angkot,1,Dubes,1,Duta Lalu Lintas,2,Duterte,1,E-KTP,23,Edukasi,54,Eggi Sudjana,1,ekonomi,74,Ekspor,1,Elektabilitas,1,Elvi Sukaesih,3,English,2,entertainment,4,erupsi,1,Es Kutub Mencair,1,Fadli Zon,15,Fahri Albar,1,Fahri Hamzah,11,Fatwa,1,Fauna,9,Fiksi,1,FIlm,2,Film Theater,1,Fintech,1,Firza Husein,3,Fitch,1,Food,1,FPI,25,Freemasonry,1,Freeport,1,G20,1,Gaji,1,Gaji PNS,2,Ganguan Jiwa,2,Ganja,2,Ganti Rugi,2,Garuda Indonesia,1,Gas,2,Gatal Gatal,1,Gatot Nurmantyo,3,Gedung BEI Roboh,1,Gempa,1,Genetik,1,Gereja,1,Gereja Katolik,1,Gerhana Bulan,1,Gerindra,3,German,3,Geser Warga,1,Ginjal,6,Global Warming,1,GMBI,1,Go Hyun Jung,1,Gojek,2,Golkar,2,Google Doodle,4,Google Trends,1,Grab,1,Gratifikasi,2,Gubernur,49,Gunung Agung,1,Gunung Sinabung,1,Habib Novel,2,Habib Rizieq,5,Hadi Tjahjanto,1,Halal - Haram,2,HAM,9,Hamas,1,Hamengku Buwono X,1,Hanura,2,Harga BBM Papua,1,Harga Minyak,1,Hari Ibu,4,Hari Pahlawan,2,Hari Pers Nasional,1,Hari uang Indonesia,1,Heroin,1,Hidup,50,Hijab,2,Hindu,2,Hiu,1,HIV/AIDS,1,HKBP Filadelfia,1,Hoax,6,Holiday,1,Hollywood,1,Hongkong,2,HTI,2,hujan es,1,HUKUM,26,Hutan,1,Hutang Luar Negri,1,Ibu Rumah Tangga,1,Iklan Hotel,1,Iklan Shampoo,1,Illuminati,1,imigran terroris,1,India,4,Indonesia,4,inflasi,1,infrastruktur,1,Inggris,4,Inklusi Keuangan,1,inpres,1,internasional,333,intoleran,1,Investasi,8,Investasi Asing,1,Investor Jepang,1,Iran,3,Iriana,1,Isis,12,iskemia,1,Islamiyah,191,Israel,13,istri dan suami,1,isuPKI,27,iuran,1,Jakarta,50,Jakarta Waspada Banjir,2,Jaman Now,1,Jantung,1,Japan,1,Jarum Infus,1,Jatim,1,Jawa Barat,1,Jembut,1,Jengkol,1,Jerusalem,3,Jihad,3,JK,4,Joen Tae Soo,1,Joged Bumbung,1,Jogyakarta,3,Jokowi,75,Jomblo,1,Jonghyun,1,Jonru,10,Joshua,1,Jual-beli tanah,1,Jurus Bangau,1,Juwita Bahar,1,Kader Gerindra,2,Kades,2,Kafir,1,Kahiyang,3,Kaisar,1,Kalimantan Barat,1,Kamp Pengungsi,1,Kanada,1,Kartika Putri berhijab,1,Kartu Kuning,2,Katulampa,2,Katy Jurado,1,Kebutuhan Umat,1,Kelaparan,1,Keluarga,1,Kemendagri,1,Kementeian Keuangan,1,kencing berdarah,2,Kepala Negara,1,Keputusan Yang Baik,1,Kerja,7,Kesehatan,70,Ketindihan,1,KH Fahmi,1,KH Umar Basri,1,Khilafah,3,Khusus,13,Kim Jong-un,1,Kiwil,1,KKB,2,Klasmen Piala Presiden,1,Klitoris,1,KNPI,1,Koala,1,Koalisi,1,Komodo Bond,1,Komunis,9,Konflik,2,Konsultasi Kejiwaan,1,Konsumsi Rumah Tangga,1,korea selatan,3,korea Utara,4,Korupsi,22,KPK,3,KPOP,6,KPU,2,Krisis Ekonomi,1,Kristen,9,KSPI,1,KTP,1,KUA,1,Kucing,1,Kupu-kupu,1,Laba laba,1,Lampung,1,Lapas,2,Laporan Akhir tahun,1,Larangan Hak Milik Tanah,1,Larangan Ponsel,1,Legislasi,1,LGBT,12,LGBT Penyakit Menular,1,Lifestyle,28,LIngkugan,2,Lipsbalm,1,Live Streaming,1,London Stock Exchange,1,Longsor Bandara Soetta,1,LPI,1,Lucinta Luna,1,Lukisan,1,Lumba-lumba,1,Madrasah Aliyah,1,magelang,1,Mahar Ngutang,1,Mahar Politik,5,Malaysia,2,Malnutrisi,1,Mamalia,1,Manado,1,Manfaat Sertifikat Tanah,1,Mao Zedong,1,Marion Jola,1,Marsekal,3,Martin Luther,1,Mata Najwa,1,Mata perih,1,Maze Runner,1,Media Berita,1,Medis,1,Megawati,2,Meikarta,1,Membangun Jalur Kereta Api,1,Meme Kocak,3,Menag,1,Menangis,1,Mendagri,1,Mengatasnamakan Agama,1,Menghapal Kitab Suci,1,Menikahi Bidadari,1,Menkes,1,MenKeu,3,Menko,1,Mertua,1,Mesin Sensor,1,Mesir,2,MIa Khalifa,1,Mike,1,Mike Hughes,1,Milenial,2,Militer,4,Mimpi,1,Mobil Hello Kitty,1,Mobil Sport,1,Mobil Terbang,1,Monyet Berseragam Coklat,1,Moral,1,Motivasi,13,Movies,1,MRT,1,MUI,6,murtad,2,Mutasi,1,Myanmar,2,Nabi Muhammad,1,Naked,1,Napi,1,Narkoba,3,NASA,1,Nasional,572,Nasionalisme,1,Natal,2,Natal Di Monas,1,National Hospital,3,Nelson Mandela,1,Netizen,356,Neuroscince,1,Newyork,1,ngantuk,1,ngengat,1,Nikah Masal,1,NIkah Siri Sah Atau Tidak,7,Nikita Mirzani,1,Novelis,1,NTB,1,Nude,1,Nuklir,2,nyamuk,1,obat,1,Ojek online Muslimah,1,Ojesy,1,OK OCE,6,Open Kimono,1,Opini,108,opium,1,OPM,1,Orang Rimba,1,Orang-orang Super Kaya,1,Orde Baru,1,Organisasi Rahasia,1,Ormas,2,Ormas Islam,1,Otak,1,Other,4,Pajak,2,Pajak Kendaraan,2,Pakar ICMI,1,Pakar Tangkap Jin,1,Paket Hemat,1,Pakistan,2,Palestina,8,PAN,5,Panglima,4,Papua,5,Paradise Papers,2,Partai Berkarya,1,Partai Garuda,1,Partai Idaman,1,Partai Pendukung LGBT,3,Paspampres,1,Pasukan Elite,1,Pasutri,1,Paus Francis,1,Paus Fransiskus,1,Paus Sperma,1,PBB,5,PDIP,6,pelajar,1,Pelakor,1,Peledak Aktif,1,Pelembab Bibir,2,Pemerintah,59,Pemikir Dunia,1,Pemimpin Besar,1,Pemkab Talaud,1,Penceramah,1,Pencopet,1,Pendakwah,1,Penembakan,2,Pengajian,1,Penganiaya Guru,1,Pengantin Pria pingsan,1,Pengawal Prabowo,1,Penggelapan Pajak,1,Penggelapan Tanah,1,Pengungsi,2,Pengusaha,2,Penipuan,1,Penyakit Kronis,1,Penyebaran Atheist,1,Perang Twitter,2,Peraturan,1,Perawan,1,Perawat Kurang Ajar,4,Perda,1,Perfume aroma Kelamin,1,Peristiwa,309,Permendagri,1,Pernikahan,3,Pernikahan Anak Jokowi,3,Pernikahan Beda Agama,1,Pernikahan Pangeran Harry,1,Pernikahan Vicky,1,Perpu,8,Persekusi,4,Pertama Di Jakarta,1,pertamina,2,Pesan Natal,1,Petani,1,Peternak Babi,1,Photo,3,Photo Hot,1,Piala presiden,1,Pidato,3,Pidato Ormas,1,Pilgub,2,Pilkada,4,Pilpres,11,Pindah Agama,1,PKI,4,Plantix,1,PLN,4,Plt Gubernur,1,PNS,1,pohon cemara ditebang,1,Pohon Jodoh,1,pohon natal,1,POLEMIK INDONESIA,84,Poliandri,1,Poligami,4,Politik,199,Polri,6,PPP,1,Prabowo,15,Prancis,4,Pribumi,1,Pronografi,1,Pruritus,1,Psikolog,2,psikopat,1,Psoriasis,1,Puan Maharani,1,Pura-pura koma,1,Purba,1,Putin,4,Putra Mahkota,1,Putusan MK,1,Rabu Abu,1,Radikalisasi,2,Radio Romance,1,Ramadhan,1,rambut,1,Rangsangan,1,Rapat Paripurna,1,Ratna Sarumpaet,1,Ratu Elizabeth,1,Real Madrid,1,Red velvet,1,Refrendum,1,Regulasi,1,Rehabilitasi,1,Reklamasi,2,Remaja,1,Remisi,1,Reshufle Kabinet,1,Revenge Porn,1,Revolusi industry 4.0,1,Revolusi Putih,2,Rhoma irama,1,Rina Nose,6,Rizieq Shihab,6,Rohingya,32,Roket,1,Romo Magnis,1,Ronaldo Terluka,1,RSCM,1,Rumah Lapis,2,Rumah Susun,5,Rusia,6,Rusunami,1,RUU MD3,3,Sabu-sabu,1,Sains,86,Saksi Yehuwa,1,Salah Menulis Ayat,1,Salat dijalan,1,Salon Waria,1,Sandiaga uno,35,Sara,6,sarapan,1,Satire,2,Satwa DIlindungi,1,SBY,3,SD,1,Sejarah,1,Sejarah Indonesia,1,Seks-somnia,1,Selancar,1,Selebgram,1,Self Marriage,1,Selingkuh,2,Seniman babi pertama di dunia,1,Senum,1,Sepak Bola,1,Sepeda Listrik,1,Serangan Jantung,1,Serangan Siber,2,Sergei Einstein,1,Sertifikasi Komputer Gratis,1,Sertifikat Tanah Gratis,2,Sesama Jenis,1,Setya Novanto,28,Shinee,1,Si Dukun,1,Sidang,1,Sidang Ahok,3,Silicon Valley,1,simcard,1,Singapore,1,Sinopsis,1,Sinopsis Maze runner,1,Skema Ponzi,1,Skeptis,1,Skizofrenia,1,Sleep Paralysis,1,Social Media,14,Soeharto,2,Soekarno,2,Sosmed,1,Sotosop,1,Species Baru,1,Sri Mulyani,4,Staff Presiden,1,Story,28,Stress,1,Sudan,1,SUGBK,1,Suku Muharas,1,sumpah pemuda,1,Sumut,2,Supermarket,1,Surabaya,2,Surat Terbuka Untuk BEM UI,1,Suriah,1,Survei,9,Susi Pudji Astuti,4,Susi PudjiAstuti,1,Sweeping,1,Syariah,3,Syariat,1,Tag,190,Tahun Baru,4,Tahun Politik,1,Tamara Blezinsky,1,Tambang,1,Tanah Abang,5,Tanda-tanda Seseorang Terjangkit HIV/AIDS,1,Tarian Daerah,1,Tarif Listrik,3,Tarif Tol,1,Tasikmalaya,1,Taylor Swift,1,Technologi,13,Teknologi,1,Tentakel,1,Tentara Langit,2,Terima Uang Keselamatan,1,Termiskin Di Dunia,1,Terror,16,Terror di gereja Lidwina,4,Tes Keperawanan,1,TGUPP,1,Thailand,1,Therapy,1,thoghut,1,Tiang Listrik,9,Tidur,2,Tiket Pulang Kampung,1,Timnas,1,Tionghoa,3,Tiongkok,4,Tito Karniavan,3,TKI,1,TNI,6,TNI-AU,2,Toa Masjid,1,Today In History,9,Tommy Soeharto,1,Tragedy,50,Trans Papua,1,Traveling,1,Trending,179,Trump,1,Tsunami,1,Tugu Demokrasi,1,Turis,2,Turki,2,Turnamen Catur,1,Uang,1,UAS,1,UGM,2,Ulama,5,ulasan,1,Umi Kalsum,1,Umi Pipik,2,Umur Panjang,1,Uni Soviet,1,unik,54,Universitas Indonesia,1,Upah Murah,1,Ustad Somad,7,Utang,1,UU ITE,1,Vagina,1,Valentine,2,Valentine day,1,Vatikan,1,Verifikasi Parpol,1,Veronica Tan,3,Vicky prasetyo,2,Video anak smp dan sma,1,Videos,25,Vietnam,4,Vinyl Metallica,1,Viral,96,Virginia Woolf,1,Voting,1,Wanita,3,Wapres,3,Wartawan,1,Wilder Penfield's,1,Wisata Halal,1,Wisatawan China,1,WNI,3,World War IV,18,WOW,56,WTF!,74,Xi jinping,2,Yahudi,2,Yaman,2,Yazidi,1,Yerusalem,5,Yesus,1,Yoga,1,Yogyakarta,1,Youtuber,1,Zakat,1,Zina,1,
ltr
item
Kredibel Times: Berita Terkini Hari ini Indonesia dan Dunia: Indonesia Pernah Bertekuk Lutut pada IMF
Indonesia Pernah Bertekuk Lutut pada IMF
Peristiwa 15 Januari 1998 itu dianggap sebagai "takluknya" rezim Orde Baru terhadap gejolak perekonomian. Soeharto akhirnya menyerah dan minta bantuan IMF, setelah perekonomian Indonesia dihajar krisis parah yang membuat keuangan negara berdarah-darah.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAMysy-F4uWQPVHpEfG6ULqCAS5T4iwYHy8m6Y9nQ1SwMFi-Dd2zrpo55MlPDhfUnYCAGKdLyp1xYneaJDrtPzROpKmhoqzVOevjcgDZqK35PULun8FrTgDDco-HxoYr9PbyVQMtfRVi9Y/s400/1.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAMysy-F4uWQPVHpEfG6ULqCAS5T4iwYHy8m6Y9nQ1SwMFi-Dd2zrpo55MlPDhfUnYCAGKdLyp1xYneaJDrtPzROpKmhoqzVOevjcgDZqK35PULun8FrTgDDco-HxoYr9PbyVQMtfRVi9Y/s72-c/1.png
Kredibel Times: Berita Terkini Hari ini Indonesia dan Dunia
https://k-times.blogspot.com/2018/02/indonesia-pernah-bertekuk-lutut-pada-imf.html
https://k-times.blogspot.com/
https://k-times.blogspot.com/
https://k-times.blogspot.com/2018/02/indonesia-pernah-bertekuk-lutut-pada-imf.html
true
2880961228636837202
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts Lihat Semua Readmore Reply Cancel reply Delete By PAGES Halaman View All Recommended Content Next ARCHIVE Pencarian ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy