Orang-orang Beragama memiliki pemahaman yang lebih rendah tentang dunia fisika ketimbang yang tidak beragama

O rang-orang dengan keyakinan agama memiliki pemahaman yang lebih buruk tentang dunia fisik daripada rekan-rekan mereka yang tidak percaya,...

Orang-orang dengan keyakinan agama memiliki pemahaman yang lebih buruk tentang dunia fisik daripada rekan-rekan mereka yang tidak percaya, sebuah studi baru mengklaim.

Periset dari Universitas Helsinki mensurvei 258 orang tentang keyakinan mereka, dan apakah mereka berpikir "ada Tuhan yang Maha Kuasa, Maha Mengetahui, dan mencintai."

Responden juga diminta untuk menyelesaikan tugas termasuk mencocokkan gambar yang diputar bersama, dan memecahkan masalah mekanikal dan fisika.

Studi yang dipublikasikan di Applied Cognitive Psychology, menyimpulkan bahwa orang-orang percaya kurang memiliki pengetahuan ilmiah - yang ditunjukkan oleh kecenderungan mereka untuk menyetujui pernyataan seperti "bunga dapat dipikirkan" dan "batu terasa dingin". Mereka juga cenderung berjuang dengan menyelesaikan tugas fisik.



Peneliti mengklaim hasilnya menunjukkan bahwa kepercayaan supranatural berkorelasi dengan "rendahnya kemampuan fisika intuisi, kemampuan mekanik yang buruk, kemampuan mekanis yang buruk, rotasi mental yang buruk, nilai sekolah rendah dalam matematika dan fisika, pengetahuan umum yang buruk tentang fenomena fisik dan biologi, gaya berpikir intuitif dan analitis, dan khususnya, dengan menugaskan mentalitas ke fenomena non-mental. "

Penulis studi Marjaana Lindeman dan Annika Svedholm-Häkkinen menyarankan bahwa, ketika orang tidak memahami dunia fisik, mereka cenderung menerapkan karakteristik manusia ke alam semesta yang lebih luas, "yang menghasilkan kepercayaan pada setan, tuhan, dan fenomena supranatural lainnya".

Survei tahun 2008 oleh para peneliti di Universitas Ulster menyimpulkan bahwa orang dengan IQ tinggi cenderung tidak percaya pada Tuhan.

Profesor psikologi Richard Lynn mengatakan kepada majalah Times Higher Education: "Mengapa ilmuwan lebih sedikit percaya pada Tuhan daripada populasi umum? Saya percaya ini hanya masalah IQ. Akademisi memiliki IQ lebih tinggi daripada populasi umum. Beberapa studi jajak pendapat Gallup mengenai populasi umum telah menunjukkan bahwa mereka yang memiliki IQ tinggi cenderung tidak percaya pada Tuhan. "

Telegraph.co.uk